Memilih Bumbu Dapur Ramadhan – Sahabat sekalian kali ini kita akan share artikel mengenai tips memilih bumbu dapur di bulan ramadhan ini. Yup Bumbu dapur adalah hal yang penting yang mesti ada dalam hal masak memasak, tanpa bumbu dapur makan niscaya, menu makanan tidak akan bisa masuk di leher. Bumbu dapur akan membuat menu makanan enak disantap dan nikmat untuk di santap. Pada bulan ramadhan ini menu makanan mesti diperhatikan ekstra, agar tubuh kita tetap stamina dan fit meskipun kita menjalankan perintah Allah yakni berpuasa sebulan penuh.
Bumbu dapur segar paling baik untuk membuat beragam bumbu. Jenis rempah umbian seperti jahe, kunyit, lengkuas akan memberi aroma paling segar untuk beragam bumbu. Pilihlah jenis umbinya yang tua, keras, dan tidak ada bagian yang busuk atau rusak. Demikian juga dengan jenis rempah daun, seperti daun jeruk, daun salam, daun kunyit atau serai. Sebaiknya bakar sebentar rempah berbentuk umbi agar aromanya lebih kuat. Beli secukupnya agar selalu mendapatkan yang paling segar. Simpan bumbu berbentuk umbi dalam wadah kering dan tidak lembap. Jangan menyimpan dalam lemari es karena akan mudah bertunas.

Bumbu adalah proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu termasuk bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”. Bumbu atau “herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang bersal dari daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Namun, Larousse Gastronomique menyatakan bahwa “ke musim dan rasa bukan hal yang sama”, menegaskan bahwa bumbu termasuk sejumlah besar atau kecil garam yang ditambahkan ke preparat. Garam dapat digunakan untuk menarik keluar air,  atau untuk memperbesar rasa alami dari makanan sehingga lebih kaya atau lebih halus, tergantung pada piring. Prosedur jenis ini adalah mirip dengan menyembuhkan. Sebagai contoh, garam kasar (garam kasar-grained) digosok ke dalam ayam, domba dan sapi untuk melunakan daging dan meningkatkan rasa. Bumbu lain seperti lada hitam dan kemangi mentransfer beberapa rasa untuk makanan. Sebuah hidangan yang dirancang dengan baik dapat menggabungkan bumbu yang saling melengkapi.
Rempah-rempah atau “spices” merupakan tanaman aromatik yang dibubuhkan pada makanan, sebagai penyedap dan pembangkit selera, pada umumnya jenis tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung substansi yang sangat membantu kelenjar-kelenjar pencernaan dan meningkatkan rangsangan/nafsu makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan bumbu kering.
Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah  istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi, dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.
Rempah dalam dunia gastronomi eropa identik dengan sesuatu yang eksotis karena berasal dari belahan dunia bagian timur (dari bagian timur tengah sampai maluku) dan amerika latin, sungguh banyak jenisnya. Rempah tidak hanya berasal dari tanaman bagian rimpang (akar yang membesar) seperti kunyit atau lengkuas, tetapi juga dari bagian biji, buah, daun dan bahkan kulit batang. Jika berbicara tentang rempah, pada zaman dulu, rempah (baik dalam satuan maupun yang sudah dalam bentuk bumbu), disamakan dengan kekayaan. Masih ingat  dengan penjelajahan Colombus mencari dunia baru? tujuannya adalah mencari daerah penghasil rempah untuk diperdagangkan. Berbeda dengan sekarang, kini rempah sudah lebih mudah didapat dan tidak terlalu mahal sehingga memudahkan ornag untuk bereksperimen dengan resep-resep dari mancanegara lainnya.
Menyadari hal itu perlu diketahui bagi kita semua bahwa rempah-rempah itu merupakan bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki kandungan gizi besar manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan kandungan gizi (mutu) rempah-rempah sangat membantu kita semua untuk memilih trempah-rempah yang tepat bagi kesehatan diri dan keluarga. Pentingnya kita mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita semua untuk meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti.
Kualitas bumbu dan rempah yang kita gunakan dalam masakan sangat memengaruhi rasa makanan yang kita buat. Kalau bumbu dan rempah yang digunakan tidak segar, maka masakan yang dihasilkan pun bisa kurang sedap. Jadi penting sekali untuk memastikan bumbu dan rempah yang kita gunakan dalam kondisi segar. Berikut ini ada sejumlah tips memilih aneka bumbu dan rempah yang baik. Mulai dari memerhatikan teksturnya hingga warnanya, seperti dilansir dari vemale.com:

  • Kayu manis dan kayu teja agak mirip. Kalau mencari kayu manis, pilih yang tipis dan mengikal kedua sisinya.
  • Lada hitam pilih tekstur yang keriput dengan serpihan warna cokelat. Kalau lada putih, pilih yang warnanya agak krem dan tak berkulit.
  • Jahe yang segar permukaannya halus, keras, tak ada keriput dan kulitnya tipis. Warna dagingnya kuning muda segar.
  • Kunyit segar warnanya jingga menyala dengan kulit tipis dan daging yang agak keras.
  • Adas yang segar warnanya merah kecokelatan dan agak mengkilap.
  • Biji pala pilih bentuknya yang oval dan bagian dagingnya memiliki galur-galur.
  • Cengkeh yang segar, bagian kepalanya memiliki warna lebih terang dari batangnya. Dan kalau dimasukkan dalam air, akan mengambang vertikal.[gs]