Sejarah Bunker Jepang Maros

Sejarah Bunker Jepang Maros - Menyelami Sejarah seakan kita berjalan pada masa itu, berjalan untuk melihat dan melihat untuk mempelaari dan mengambil hikmah dari peristiwa sejarah masa lalu. Sejarah akan membuat kita tidak jatuh pada lubang yang sama, artinya sejarah mendewasakan kita, dan memberi petunjuk agar kita lebih bijaksana lagi.
Berhubungan dengan topik sejarah kali ini, maka kami akan membahas secara sederhana tentang situs sejarah yang sedikit terlupakan di Sulawesi Selatan. situs Searah ini adalah Bunker peninggalan Jepang di Sekitar Bandara Lama Sultan Hasanuddin, tepatnya di Batangase Kec. Mandai Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan.
Bunker Peninggalan Jepang di Maros
Bunker merupakan merupakan lubang atau ruang perlindungan bawah tanah yang dipakai sebagai benteng pertahanan dan perlindungan dari serangan musuh. Dalam hal ini bungker Jepang dipersiapkan dalam menangkis serangan sekutu dari udara. Karena pada waktu itu Lapangan Udara Kadieng (bandara Lama) sudah dikuasai dan dijadikan sebagai pangkalan bagi bala tentara Jepang.
Masuknya Bala Tentara Jepang di Sulawesi selatan tak dapat dipisahkan dari sejarah masuknya Bala Tentara Jepang di Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah, Bala Tentara Jepang melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Makassar pada tanggal 9 Pebruari 1942, mereka berasal dari kesatuan Giyugun (Angkatan Laut).
Salah satu hasil karya Bala Tentara Jepang yang masih dapat disaksikan hingga sekarang adalah Bunker di sekitar Bandara lama, kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Bunker ini terdiri dari sepuluh buah yang sudah teridentifikasi, semuanya terletak di kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros.
Bunker Jepang ini secara garis besar berdenah Z dan T. Bunker ini terbuat dari beton bertulang, dibuat khusus untuk melindungi serdadu-serdadu Jepang dari serangan udara tentara Sekutu.[am]