Ablasio retina adalah salah satu penyakit retina yang sangat berbahaya. Gangguan ini juga kerap disebut ablasi retina atau retinal detachment.
Retina adalah lapisan jaringan di dalam mata yang sensitif terhadap cahaya. Retina bertugas mengirim pesan visual lewat saraf optik ke otak untuk membentuk penglihatan.
Ketika terjadi ablasio retina, retina terlepas dari posisi semula sehingga membuat penglihatan terganggu. Bila kondisi lebih parah, mata bisa mengalami kebutaan permanen.

Fakta Unik Penyebab Ablasio Retina

Retina bisa lepas setelah sobek atau tertekan oleh bagian mata lain, misalnya pembuluh darah. Orang yang rentan mengalami ablasio retina biasanya punya kondisi berikut ini.
- Berusia di atas 50 tahun
- Rabun jauh parah (mata minus)
- Pernah dioperasi katarak atau glaukoma
- Pernah mengalami luka pada mata
- Menderita diabetes melitus
- Ada keluarga yang mengalami ablasio retina
- Lahir prematur
- Merokok
- Kanker mata
Fakta unik ablasio retina yang jarang disadari adalah bukan hanya perokok pasif yang rentan terkena, tapi juga perokok pasif. Menurut penelitian Dewan Riset Teknologi dan Ilmiah Turki, perokok pasif tak kalah berisiko mengalami ablasio retina.
Adapun penderita miopia yang rentan mengalami ablasio retina adalah yang minus matanya lebih dari 6. Fakta unik terkait dengan hal ini adalah calon ibu dengan mata minus lebih dari 6 perlu berkonsultasi dengan dokter mata dulu sebelum melakukan persalinan normal.
Cici Panda, presenter televisi, pernah mengungkapkan kekhawatirannya ketika hendak melahirkan dengan mata minus 8. Sebab, proses persalinan normal dikhawatirkan bisa memperparah kondisi mata sehingga menyebabkan ablasio retina.

Fakta Unik Gejala Ablasio Retina

Beberapa orang tidak mengalami gejala ablasio retina sebelum kondisinya benar-benar parah. Umumnya memang mata tidak terasa sakit.
Gejala ablasio retina biasanya muncul tiba-tiba dan kadang hilang lalu muncul lagi. Gejala itu meliputi:
- Bayang-bayang bintik hitam yang melayang-layang saat melihat
- Kilatan cahaya
- Penglihatan buram
- Penglihatan gelap mulai dari bagian sisi hingga ke tengah
- Ada semacam tirai yang menghalangi pandangan
Ada fakta unik tentang gejala ablasio retina yang berhubungan dengan tragedi. Bruce Andrews, pilot dari Selandia Baru, tewas setelah helikopter yang ia kemudikan jatuh pada 2013.
Penyelidikan dilakukan, tapi tidak ditemukan jawaban pasti penyebab kecelakaan. Pada 2015, muncul laporan yang menyebutkan dugaan bahwa Andrews ditengarai mengalami ablasio retina.
Beberapa hari sebelum kecelakaan, Andrews mengeluh soal penglihatannya yang kabur dan tidak jelas dari atas ke bawah. Tapi ini sebatas dugaan karena tidak bisa dikonfirmasi lantaran Andrews tewas dalam tragedi tersebut.
Fakta unik lain adalah Andreas Lubitz, kopilot pesawat yang jatuh asal Jerman, juga disebut menderita ablasio retina ketika kecelakaan itu terjadi. Menurut laporan, penyelidik menemukan fakta bahwa Lubitz takut kehilangan penglihatan akibat ablasio retina.

Ablasio Retina Bisa Disembuhkan

Ablasio retina bukan penyakit yang tak ada obatnya. Para dokter dan peneliti telah menemukan cara menyembuhkan ablasio retina dengan mengembalikan retina ke posisi semula.
Ada tiga prinsip prosedur penyembuhan ablasio retina, yaitu:
- Menemukan bagian retina yang bermasalah
- Menutup bagian retina yang bermasalah
- Meringankan traksi vitreoretinal
Adapun tindakan yang diambil dokter mata untuk menyembuhkan ablasio retina adalah operasi. Operasi ablasio retina yang dijalankan tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakit tersebut.
Salah satunya dengan cryotherapy atau fotokoagulasi. Metode ini dijalankan untuk menjaga dampak ablasio retina tidak menyebar.
Tindakan lainnya adalah:
- Pneumatic retinopexy: gas atau cairan dimasukkan ke rongga vitreous untuk mendorong retina yang terlepas kembali ke posisi semula.
- Scleral buckle: semacam ikatan silikon dijahit ke sekitar sklera atau putih mata. 
- Vitrektomi: cairan vitreous diambil karena kotor atau rusak lalu diganti dengan cairan atau zat lain yang kompatibel.
Ada satu fakta unik mengenai penyembuhan ablasio retina. June Shannon alias Mama June, selebritas asal Amerika Serikat, diketahui mengalami ablasio retina.
Dia sebelumnya menderita katarak pada mata kiri yang menyerangnya sejak dia masih kecil. Kondisi katarak itu kian parah hingga memicu ablasio retina.
Tapi dia akhirnya bisa memperbaiki penglihatannya dengan menjalani empat prosedur operasi mata pada 2018. Dia memutuskan menjalani operasi karena takut tak lagi bisa melihat putrinya karena buta.
Di Indonesia, ablasio retina juga bisa ditangani oleh dokter yang ahli dan berpengalaman. Dua hal itu sangat penting karena operasi dilakukan pada organ tubuh yang sangat vital.
Bila terjadi kekeliruan, risikonya adalah penglihatan hilang sehingga kehidupan terganggu. KMN EyeCare, fasilitas medis yang punya klinik/rumah sakit mata di Jakarta dan Semarang, berusaha mengeliminasi risiko itu dengan dokter dan peralatan operasi mata yang mumpuni.
Tidak perlu sampai ke luar negeri untuk memulihkan mata yang terganggu dengan gejala ablasio retina. Konsultasi bisa dilakukan lebih dulu untuk memastikan gangguan itu sebelum memutuskan menjalani operasi.