Jepang Kalah Perang Dengan Sekutu

Jepang Kalah Perang Dengan Sekutu - Akhirnya Jepang sudah jatuh sebab dibombardir sekutu pada 14 Agustus 1945. Rakyat Indonesia sadar bahwa ini sebuah peristiwatum untuk segera bertindak untuk menyebutkan kemerdekaan. Argumen Jepang tak bertindak lebih dikarenakan sebab peristiwatum di mana Pemerintah Jepang merasa terbelit terhadap perintah Sekutu untuk mempertahankan keadaan status quo dan mereka sedang mengalami sesuatu kegoncangan mental seusai mengalami kalah perang, jadi ingin menghindari adanya sebuahkonflik bersenjata sepanjang kondisinya tetap dalam batas toleransi mereka. Menurut kenyataan sejarah, Bangsa Indonesia sudah mengalami Proklamasi.
Semuanya berawal dari serangan Jepang terhadap AS melewati agresi ke Pearl Harbour yang menjadi kesalahan besar Jepang sebab akhirnya melibatkan AS untuk terjun langsung ke dalam PD II. Pada awalnya tersedia rencana Operation Olympic yang adalah rencana untuk agresi ke pulau-pulau mutlak di Jepang. Pada saat itu intelijen AS memperkirakan Jepang mempunyai kekuatan kurang lebih 7-9 juta tentara. Dengan memperhatikan sifat tentara Jepang yang bertempur hingga titik darah terbaru, AS menyadari bahwa mereka bakal bertempur sangat menarik untuk bisa mengakhiri perang di Pasifik, yaitu hingga semua tentara Jepang binasa, semacam pertempuran di Iwo Jima serta lainnya. Serta itu bakal memakan waktu yang lama serta kembali menelan korban jiwa yang sangat tak sedikit bagi AS sendiri.
Mesikipun dampak keterlibatan AS dalam PD II., terjadi peningkatan kegiatan ekonomi serta riset teknologi serta sebagainya, AS juga mengalami kemenyesalan yang sangat besar, khususnya dalam korban jiwa. Serta menyangkut faktor ini, AS mempunyai pandangan bahwa Jepang saat itu mempunyai pasukan yang sangat menakutkan dalam faktor kemanusiaan, semacam pasukan kamikaze, kekejaman tentara Jepang dalam menyiksa, tragedi The Rape of Nanking serta sebagainya. Jadi AS berpikiran untuk langsung menyerang Jepang untuk mengakhiri Perang Pasifik. Sebab argumen itulah akhirnya dicari tutorial untuk mengakhiri perang Pasifik dengan cara cepat, yang akhirnya menjadi rencana pemboman Hiroshima serta Nagasaki. In case belum tau aja, saat itu, Hiroshima adalah kota industri besar yang juga adalah pusat kegiatan divisi kedua tentara Jepang yang bertanggung jawab atas operasi di selatan Jepang serta pusat komunikasi militer serta supply tentara. Sedangkan Nagasaki adalah kota pelabuhan tempat dibuatnya kapal-kapal Jepang, tergolong kapal perang, peralatan serta supplynya. Tanpa ada bom atom pun, kedua kota itu terbukti dalam rencana agresi AS.
Mesikipun dampak keterlibatan AS dalam PD II., terjadi peningkatan kegiatan ekonomi serta riset teknologi serta sebagainya, AS juga mengalami kemenyesalan yang sangat besar, khususnya dalam korban jiwa. Serta menyangkut faktor ini, AS mempunyai pandangan bahwa Jepang saat itu mempunyai pasukan yang sangat menakutkan dalam faktor kemanusiaan, semacam pasukan kamikaze, kekejaman tentara Jepang dalam menyiksa, tragedi The Rape of Nanking serta sebagainya. Jadi AS berpikiran untuk langsung menyerang Jepang untuk mengakhiri Perang Pasifik. Inilah argumen mutlak kenapa AS menjatuhkan bom atom. Ada analisis politik yang berbicara tidak hanya argumen itu, Truman saat itu juga mempunyai motivasi untuk menekan Stalin. Tetapi analisa ini tak sempat terbukti dengan cara nyata.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah terhadap Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang tetap berkuasa di Indonesia sebab Jepang sudah berjanji bakal mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar berita ini melewati radio BBC. Seusai mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tetapi golongan tua tak ingin terburu-buru. Mereka tak mengharapkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun diperbuat dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI merupakan sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka mengharapkan kemerdekaan atas usaha bangsa kami sendiri, bukan pemberian Jepang. Seusai kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di tak sedikit daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi tidak hanya itu tentara Inggris yang datang juga mengangkat misi mengembalikan Indonesia terhadap administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. Faktor ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan menimbulkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.
Kaisar Hirohito menyebutkan Jepang kalah perang serta menyerah terhadap pasukan Sekutu ceo Amerika Serikat. Dengan demikian, beres pula Perang Dunia Kedua seusai sebelumnya Jerman menyerah kalah terhadap Sekutu. Menurut The History Channel, pemkabarhuan itu disampaikan Hirohito melewati siaran radio cocok pada tengah hari. Menurut Hirohito, Jepang terpaksa menyerah seusai musuh memakai senjata baru yang amat dahsyat, yang menewaskan tak sedikit jiwa. Senjata yang dimaksud Hirohito merupakan bom atom, yang dijatuhkan pesawat militer AS. Pertama di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, serta tiga hari kemudian senjata pemusnah massal itu menghancurkan Kota Nagasaki. Bagi AS, dua bom atom itu sengaja dijatuhkan seusai Jepang saat itu tak menunjukkan gelagat untuk menyerah. Pada akhir Juli 1945, AS, Inggris, serta China menjatuhkan ultimatum terhadap Jepang dengan dua pilihan: menyerah tanpa syarat alias hancur total.

Seusai tragedi di Hiroshima serta Nagasaki, pada 10 Agustus 1945, Jepang menerima alternatif pertama serta baru diumumkan lima hari kemudian. Pemkabarhuan itu dirayakan dengan pesta besar di New York, AS, sebagai pertanda usainya Perang Dunia Kedua. Pernyataan menyerah terhadap Pasukan Sekutu baru resmi disampaikan Jepang pada 2 September 1945. Di atas kapal perang USS Missouri, Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoru Shigemitsu, menyebutkan negaranya menyerah serta mengaku kalah tanpa syarat terhadap Sekutu, yang diwakili Jenderal Richard K. Sutherland dari Angkatan Darat AS.[gs]