Sejarah DI/TII Di Jawa Barat – DI/TII atau gerakan Darul islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh SM Kartosoewirdjo bercita cita mendirikan Negara Islam Indonesia atau NII. Perjanjian Renville yang didalamnya mengharuskan pasukan divisi siliwangi yang ditempatkan di Jawa Barat harus dipindahkan ke daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta. Dalam proses pemindahan itu, pasukan Hisbullah dan Fisabilillah yang berada dibawah kuasa Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo tetap kekeh tinggal di Jawa Barat dan tidak patuh pada perjanjian. Sampai akhirnya Jawa Barat terlepas dari kekuasaan pasukan republik. Kemudian pimpinan pasukan Fisabilillah dan Hisbullah mengambil kesempatan dengan menyusun struktur militer di Jawa Barat sebagai cikal bakal pembentukan negara. Kartosuwiryo rupanya memiliki cita cita mendirikan sebuah negara Islam di Indonesia dengan dasar dasar Islam, kegiatan ini di dukung oleh DI atau Darul Islam, yang juga mendapatkan dukungan pasukan Fisabilillah dan Hisbullah. Kartosuwiryo pernah sekali melakukan Kongres Islam di Jawa Barat. Kongres ini berisi:
- Kartosuwiryo menjadi imam dari Negara IslamIndonesia.
- Pembentukan angkatan perang yang dinamakan Tentara IslamIndonesia.
- Penetapan undang undang Qonun Asasi yaitu hukum hukum Islam.
Pada tanggal 7 Agustus 1947 Kartosuwiryo memproklamasikan Negara IslamIndonesia. Kemudian ketika divisi siliwangi melakukan baris berbaris kembali ke Jawa Barat, mereka di hadang pasukan Hisbullah, dan perangpun tidak dapat dihindarkan. Pasukan republik memiliki banyak kesulitan menghabisi pasukan Hisbullan, karena hal berikut:
- Tidak konsentrasi karena sedang menghadapi Belanda.
- Basisi Hisbullah berada di pegunungan yang sulit dicapai.
- Hisbullah dan Fisabilillah mendapatkan dukungan rakyat.
- DI TII mendapatkan dukungan dari petinggi negara pasundan.