Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Lisan – metode sejarah lisan adalah suatu metode pengumpulan data atau bahan guna penulisan sejarah yang dilakukan sejarawan melalui wawancara terhadap pelaku sejarah yang ingin diteliti. Metode pengumpulan data dengan mewawancarai narasumber sebenarnya sudah lama dilakukan. Namun metode ini makin berkembang setelah para peneliti Amerika mulai menggunakannya. Di Indonesia metode wawancara dalam penulisan sejarah mulai dikembangkan dengan diawali adanya proyek sejarah lisan yang ditangani oleh Arsip Nasional RI.
Suasana Wawancara |
Berkembangnya metode wawancara dalam penulisan sejarah di Indonesia dilatarbelakangi oleh sulitnya menemukan jejak masa lampau berupa dokumen yang sezaman. Penerapan metode wawancara juga dilakukan karena makin berkembangnya perhatian studi sejarah yang mengarah ke subjek masyarakat berupa orang kecil dalam peristiwa kecil yang biasanya tidak meninggalkan jejak berupa dokumen.
Wawancara adalah kegiatan melakukan tanya jawab dengan narasumber untuk mendapatkan keterangan tertentu. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang amat penting dalam penelitian survey selain teknik utama berupa observasi. Oleh karena itu dalam penelitian survei, teknik wawancara merupakan pembantu utama dari metode observasi. Kecuali untuk mengumpulkan keterangan dan data dalam rangka suatu penelitian survei atau penelitian masyarakat secara umum, teknik wawancara juga dipergunakan untuk banyak hal lain, misalnya oleh wartawan untuk mendapatkan keterangan tentang suatu berita yang akan dimuat dalam surat kabarnya, pimpinan perusahaan untuk menyaring karyawan baru, dan oleh psikoanalisis untuk diagnosis dan terapi.
Sebagai teknik pengumpulan informasi atau pengumpulan data dalam penelitian sejarah, teknik wawancara merupakan teknik pelengkap. artinya wawancara digunakan untuk melengkapi data atau informasi yang berasal dari sumber dokumen. Namun jika sumber dokumen tidak ditemukan, barulah informasi hasil wawancara dapat dianggap sebagai bahan pokok.
Sebelum melakukan wawancara sebagai prinsip dasar dalam penelitian sejarah lisan harus dilakukan beberapa persiapan, antara lain:
- menyeleksi individu untuk diwawancarai;
- melakukan pendekatan terhadap orang yang akan diwawancari;
- mengembangkan suasana lancar dalam wawancara;
- mempersiapkan pokok masalah yang akan dikemukakan;
Demikianlah artikel mengenai prinsip dasar penelitian sejarah lisan, semoga artikel ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[gs]